http://downloads.totallyfreecursors.com/thumbnails/banana1.gif ordinary girl :): Aku, kau, mereka, dan Perjalanan ini

Jumat, 06 Juli 2012

Aku, kau, mereka, dan Perjalanan ini


“Perjalanan ini terasa sangat menyedihkan, sayang engkau tak duduk di samping ku kawan.
Banyak cerita yang mestinya kau saksikan,, di tanah kering bebatuan..” Song by Ebiet GAD




Kabut itu perlahan hilang, seiring dengan munculnya sepercik sinar..
Sinar yang awalnya  sama sekali tak ku kenal
Kali ini dari arah yang berbeda Jauh di atas sana, di langit itu…
Sinar mentari menantang tetesan air hujan yg turun
Dan percikan  hujan itu kentara menggoyahkan hatiku

Jalanan mulus yang selama ini ku tempuh, mulai berkerikil
Kerikil2 kecil yang mungkin akan membuatku terpeleset
Aku masih menelusuri jalan itu,
Tapi dari kejauhan, samar ku melihat sebuah tikungan tajam
Apakah ini semacam labirin, atau sebuah persimpangan?
Dan apakah ini hanya fatamorgana, ataukah ini nyata?

Aku telah memutuskan untuk memulainya, maka aku sendiri yang harus mengakhirinya




Perjalanan ini, entah seberapa jauh, aku tak pernah mengukurnya. Hanya saja aku yakin jalan yang telah ku pilih ini telah sebegitu jauh sehingga tidak mungkin untuk berbalik dan kembali ke titik semula aku memulai perjalanan. Kadang terbesit kata2 “sudah siapkah aku untuk melangkah?” Ya. Kata2 itu selalu menghantuiku. Sampai saat ini. Ditengah kebimbangan yang tak pernah bosan berada di benakku. Adakah yg bisa meyakinkan ku?

Setidaknya harus kejam terhadap diriku sendiri. Aku berpura2 buta, tuli, dan mati rasa agar bisa terus meletakkan satu kaki di depan kaki lainnya. Tidak menoleh, tidak bergeming. Aku harus lurus dan terus mendaki. Ya, hidup adalah pilihan. dan pilihan membutuhkan pengorbanan. Entahlah...

Tak sedikit yang meragukanku.. Menertawakan jalan yang kupilih, tersenyum sinis melihatku terus melangkah untuk mendaki. Ya. Mereka dulu mereka yang membuatku jatuh, Tapi sekarang mereka membuat ku bangkit. Akan ku buktikan, bahwa aku bisa. Aku bangkit dengan olokan2 itu. Aku bangkit di tengah keraguan mereka.

Aku sudah memutuskan bahwa yang sudah kumulai harus aku sendiri yang mengakhirinya. Muaranya, aku harus berdamai dengan semua kenyataan dan meyakini bahwa jalanku tak pernah keliru. Ya. Tak pernah keliru.


*kadang kita lebih memilih diam, daripada menjelaskan apa yang kita rasakan. Kerena akan sangat menyakitkan ketika mereka bisa mendengar, tapi tak bisa mengerti.

*Kamu tidak bisa menghakimi dan menyalahkan seseorang. Sungguh kamu tak berhak, karna kamu tak pernah tau perjalanan panjang yang pernah dilaluinya.

“Sesuatu yang menurutmu baik untukmu, belum tentu baik menurut Allah. Dan sesuatu yang menurutmu buruk bagimu, belum tentu buruk menurut Allah”. Ketika usaha dan do’a kita tidak dikabulkan oleh Allah, berarti Allah mempunya rencana lain yang jauh lebih indah :: karena Allah tidak memberikan apa yg kita inginkan TAPI memberikan apa yg kita butuhkan

Ya. Ku yakin mendung kan berganti. Sampai suatu saat nanti, note ini mungkin sudah berdebu dan lusuh. Saat itulah aku ingin melihat, apa yang pernah ku lalui. Kemarin, hari ini, dan esok.

Dan... Orang bilang pertemuan pertama selalu kebetulan. Tapi, bagaimana caramu menjelaskan pertemuan2 kita selanjutnya? Apakah Tuhan campur tangan didalamnya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar